Blogger Widgets

Kamis, 01 Oktober 2015

Detik-setik terakhir rasulullah

Langit madinah hening, bening
Seluruh madinah menjadi sepi
Para sahabat bertanya, ‘siapakah yang nabi maksudkan itu? siapakah mereka imannya yang  mempesona itu?’ .
para sahabat terdiam, menahan nafas, bagai terhenti detak jantung mereka, menanti sabda junjungan mulia nabi muhammadurrasulullah shalaullah alaihi wasalam. 
Nabi berkata, ‘merekalah saudaraku, mereka tiba saat aku telah pergi, membenarkan dan mempercayai walaupun tidak pernah menemuiku, mereka beriman pada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menginfakan sebagian rezeki mereka karunia dari Allah’
Saudara.. saat itu, anak mata baginda rasulullah sudah bergenang, suaranya parau, tapi tetap tabah menutup sabda. ‘alangkah bahagianya jika aku menemui mereka, rindunya.. aku pada mereka’
Para sahabat bertanya, “engkau menangis ya rasulullah, engkau rindukan umatmu ya nabiyullah..”
“engkau merindukan kami? ya rasulullah.. tapi kenapa kami tidak pernah mengingatimu, melupakanmu, sedangkan dihujung nafasmu, dirimu masih mengingati kami, engkau melirih... umatku.. ummatku.. ummatku... malunya kami padamu ya rasulullah..  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar